Menteri Pandjaitan Melakukan Kunjungan Ke Afrika Untuk Mempersiapkan Kedatangan Jokowi
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, sedang melakukan kunjungan kerja ke tiga negara di Afrika, yaitu Afrika Selatan, Republik Demokratik Kongo (DRC), dan Kenya.
Kunjungan Pandjaitan ke Afrika bertujuan untuk mempersiapkan kunjungan Presiden Joko Widodo yang akan datang, kata Jodi Mahardi, juru bicara menteri tersebut, di Jakarta pada hari Senin.
Menteri koordinator ini melakukan perjalanan ini untuk mempersiapkan beberapa hasil penting menjelang kunjungan presiden, tambahnya.
"Kunjungan ini (oleh Pandjaitan) telah direncanakan untuk mencapai berbagai tujuan strategis," ujarnya.
Selain mempersiapkan kunjungan presiden, Pandjaitan juga diharapkan akan bertemu dengan para pemimpin dan pejabat tinggi dari tiga negara Afrika tersebut, kata Mahardi.
"Tujuan dari pertemuan-pertemuan ini adalah untuk meningkatkan hubungan bilateral dan menjelajahi peluang kerjasama lebih lanjut," katanya.
Dia menekankan bahwa salah satu aspek paling penting dari perjalanan ini adalah partisipasi para delegasi bisnis yang menemani Pandjaitan.
Para delegasi bisnis ini mewakili berbagai industri, seperti pertanian, minyak kelapa sawit, pertambangan, dan minyak dan gas," katanya.
"Tujuannya adalah untuk menjelajahi dan memperluas peluang pasar dan investasi di negara-negara Afrika tersebut. Kami percaya ini akan memiliki dampak positif pada ekonomi Indonesia dan negara-negara tersebut," kata Mahardi.
Pandjaitan sebelumnya telah mengunjungi Afrika pada bulan Januari, di mana ia melakukan perjalanan ke Kenya, DRC, dan Zimbabwe untuk membahas potensi kerjasama dengan pemimpin ketiga negara tersebut.
Selama pertemuan dengan Presiden Kenya William Samoei Ruto, dia membahas isu-isu strategis dalam industri pertambangan berkelanjutan, pengembangan pelabuhan hijau dan pintar, perkebunan kelapa sawit, transisi energi, dan masalah lainnya.
Saat bertemu dengan Perdana Menteri DRC Jean-Michel Sama Lukonde, Pandjaitan membahas hutan tropis berkelanjutan dan tindakan iklim, percepatan energi terbarukan, industri pertambangan berkelanjutan, dan pengembangan infrastruktur.
Selama pertemuan dengan Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa, dia membahas isu-isu strategis terkait pertambangan berkelanjutan dan transisi energi, kerjasama bidang kesehatan, pengembangan infrastruktur transportasi, hutan berkelanjutan, dan ekonomi digital.
Pemerintah Indonesia berkeinginan untuk mengembangkan kerjasama Selatan-Selatan dengan berbagai negara, termasuk negara-negara di Afrika.
Kerjasama ini diharapkan dapat memperkuat posisi strategis negara-negara berkembang dalam memastikan pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan dan melawan eksploitasi dari negara-negara maju.