Dewan Negara Produsen Minyak Kelapa Sawit (Council Of Palm Oil Producing Countries / CPOCC) Harus Menggunakan Teknologi Terbaru Untuk Melawan Propaganda Anti Minyak Kelapa Sawit

JAKARTA — Strategi-strategi yang dirancang untuk menyanggah mitos seputar minyak kelapa sawit harus memanfaatkan kemajuan teknologi saat ini, termasuk platform siber di mana berita menyebar dengan cepat, kata Menteri Industri dan Komoditas Perkebunan Malaysia, Datuk Zuraida Kamaruddin.

Oleh karena ini, organisasi seperti Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) perlu lebih menekankan pada informasi yang mudah dicerna dan ringkas sebagai narasi dan grafik untuk mengubah persepsi, katanya.

“Propaganda terhadap minyak kelapa sawit telah berubah menjadi lebih serius, dan ia merupakan sesuatu yang harus CPOPC lawan dengan cara yang lebih efektif,” katanya kepada wartawan setelah memimpin Pertemuan Kementerian ke-9 di CPOPC.

Pertemuan tersebut, dipimpin juga oleh Menteri Koordinasi Perekonomian Airlangga Hartarto, juga dihadiri secara virtual oleh pejabat dariKolombia, Papua New Guinea, Honduras dan Ghana dalam kapasitas mereka sebagai negara pengamat.

Dalam pertemuan tersebut, Zuraida mengungkapkan keprihatinannya terhadap sentimen kampanye anti minyak kelapa sawit, yang telah disorot dari waktu ke waktu oleh berbagai pihak.

“Ini merupakan fakta yang diketahui bahwa kelapa sawit sejauh ini merupakan tanaman yang lebih efisien dibandingkan dengan tanaman penghasil minyak lainnya,” tegasnya.

Airlangga juga mengutarakan sentimen yang sama saat ia mencermati tren kebijakan diskriminatif yang berkembang terhadap minyak kelapa sawit yang merugikan perkembangan sektor minyak kelapa sawit.

“CPOPC harus mempertahankan peran pentingnya dalam mendukung dan menjaga kepentingan bersama anggotanya di sektor minyak kelapa sawit,” katanya, menambahkan bahwa Indonesia memperkirakan nilai ekspor minyak kelapa sawitnya melonjak 155 persen setiap tahunnya menjadi US$29 milyar di tahun 2021.

Sementara itu, Zuraida mendesak CPOPC, sebagai dewan yang mendorong keterlibatan dalam pengembangan industri minyak kelapa sawit berkelanjutan secara global, untuk terus membantu jutaan petani kelapa sawit kecil dan pemangku kepentingan secara global.

“Kami ingin mereka berkomitmen sepenuhnya terhadap keberlanjutan dan merangkum Tujuan Pengembangan Berkelanjuran milik Perserikatan Bangsa-Bangsa sesuai dengan permintaan global,” katanya.

Dalam pengembangan lainnya, Zuraida mengucapkan selamat kepada CPOPC atas keberhasilannya menyelesaikan amandemen piagamnya, yang ditandatangani oleh kedua menteri pada hari ini.

Piagam baru akan memfasilitasi penerimaan anggota baru dan negara pengamat ke dalam persaudaraan CPOPC segera.

Majalah Terbaru

Sponsor Kami