Menteri Mempercepat Peremajaan Perkebunan Kelapa Sawit Petani Kecil

Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berjanji akan mempercepat peremajaan perkebunan kelapa sawit petani kecil yang kini baru mencapai 200 ribu hektar pada tahun 2022, dari target 540 ribu hektar.

Untuk mencapai ini, pemerintah membuka akses peremajaan kelapa sawit melalui kemitraan antara penanam dan perusahaan rekanan dengan beberapa syarat, termasuk penggunaan bibit bersertifikat, pengelolaan perkebunan sesuai dengan kriteria ISPO, dan komitmen dari perusahaan untuk menjadi pemasok kebutuhan industri.

"Dengan kondisi seperti ini, tentunya, kami mendorong ketersediaan bibit untuk dipersiapkan dengan baik dan juga bekerja sama dengan pemasok kebutuhan, sehingga penanam dapat mendorong program peremajaan ini, termasuk menjadikan program ini menguntungkan,” kata Hartarto dalam sebuah pernyataan resmi pada hari Kamis.

Hartarto mengatakan pada tahun 2022, 717 anggota Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mengontrol 3,69 juta hektar, atau sekitar 22 persen dari luas area kelapa sawit nasional yang tersebar di 21 provinsi.

Melalui Konferensi Nasional GAPKI ke-11, yang diadakan pada hari Rabu (8 Maret), dia berharap pengurus GAPKI yang baru dapat memberikan kontribusi nyata untuk percepatan pencapaian target peremajaan sawit petani kecil dan sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).

"Pemerintah mendorong seluruh anggota GAPKI untuk tetap optimis terhadap prospek perekonomian nasional. Kita tahu bahwa minyak kelapa sawit merupakan salah satu minyak nabati yang paling diminati di dunia, dan harganya lebih terjangkau dibandingkan minyak nabati lain,” katanya.

Dia mengatakan bahwa pemerintah berkomitment untuk memastikan kelapa sawit Indonesia tetap berdaya saing dalam pasar ekspor karena telah menjadi komoditas ekspor unggulan.

Perkebunan kelapa sawit dapat secara langsung mempekerjakan 16 juta tenaga kerja, baik yang bekerja langsung di perkebunan maupun yang tidak langsung.

"Perusahaan kelapa sawit juga dapat meningkatkan nilai tambah produk mereka dan berkontribusi terhadap perolehan devisa nonmigas secara signifikan pada tahun 2022 sebesar 12,76 persen,” katanya.

Majalah Terbaru

Sponsor Kami