Perusahaan Kelapa Sawit Harus Mengganti Pohon Tua Atau Musnah, Kata Pengawas

Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) mengatakan bahwa tingkat penanaman kembali cenderung menurun dalam 15 tahun terakhir.

KUALA LUMPUR: Perusahaan kelapa sawit Malaysia harus menanam kembali pohon kelapa sawit mereka yang sudah tua dan tidak produktif untuk mengatasi panen yang stagnan dan mempertahankan daya saing produsen terbsesar kedua dunia tersebut, kata seorang eksekutif industri.

Produksi dalam negeri, yang menyumbang sekitar 23% dari produksi minyak kelapa sawit global, telah stagnan selam enam tahun terakhir di tengah meningkatnya permintaan minyak nabati termurah di dunia.

Panen anjlok mendekati angka terendah dalam 40 tahun pada tahun pemasaran 2020/21 setelah pandemi memicu kekurangan akut tenaga kerja untuk memanen dan menanam kembali pohon, membuat harga meroket ke rekor tertinggi dan menyebabkan kenaikan biaya bahan makanan, deterjen dan produk berbasis minyak kelapa sawit lainnya.

Tingkat penanaman kembali telah mengalami tren menurun dalam 15 tahun terakhir, sebagian karena petani memanfaatkan kenaikan harga buah sawit, kata Carl Bek-Nielsen, salah satu ketua Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) , sebuah pengawas industri kepada Reuters.

Pohon kelapa sawit tua yang tidak produktif dan biasanya ditanam kembali dengan bibit unggul yang tahan terhadap kekeringan dan penyakit.

Tetapi perusahaan perkebunan dan petani kecil telah menunda program penanaman kembali, membatasi pemulihan hasil yang signifikan.

“Menanam kembali atau musnah. Kegagalan untuk menanam kembali tepat waktu telah berlangsung terlalu lama,” kata Bek-Nielsen, yang juga merupakan kepala eksekutif United Plantations Bhd.

“Jika tren ini berlangsung, kita semua akan melihat panen kita menurun lebih jauh dan kemampuan kita untuk bersaing di pasar internasional juga akan menurun.”

Ini bahkan lebih penting karena hasil panen yang baik di produsen baru di Amerika Latin dan Afrika, tambahnya.

Bek-Nielsen memperkirakan produksi Malaysia pada tahun 2023 pada angka 19 juta ton, dibandingkan 18,45 juta ton dari tahun sebelumnya.

Dia memperkirakan harga rata-rata minyak kelapa sawit mentah tahun 2023 ada di antara RM3.700 dan RM4.200 per ton.

Majalah Terbaru

Sponsor Kami