Krisis Kelapa Sawit Global Dapat Meningkatkan Sektor Minyak Kelapa Sawit Nigeria

Ada peningkatan upaya lokal untuk memungkinkan Nigeria memanfaatkan larang ekspor minyak kelapa sawit Indonesia, karena negara-negara pesaing masuk dan memperluas pangsa pasarnya.

Baru-baru ini, Presiden Indonesia Joko Widodo mengumumkan larangan ekspor total semua minyak kelapa sawit, baik yang mentah maupun yang olahannya, untuk mengatasi kenaikan harga dalam negeri. Harga minyak kelapa sawit dapat mencapai rekor tertinggi senilai 8.100 Ringgit ($1.938) per ton menyusul anjloknya persediaan minyak nabati dan penurunan surplus ekspor, termasuk dampak perang di Ukraina.

Larangan itu sudah membuat harga minyak goreng melonjak lebih tinggi di seluruh dunia, memperburuk ketakutan keamanan pangan global di tengah cuaca buruk dan perang di Ukraina.

Analis mengatakan bahwa harga minyak kelapa sawit global telah meningkat di beberapa bulan terakhir, di mana minyak nabati lainnya termasuk bunga matahari dan kedelai pada lintasan yang sama, mendorong indeks harga minyak nabati Organisasi Pangan dan Pertanian PBB ke rekor tertinggi pada bulan Februari – puncak yang terus meningkat.

Berbicara dengan The Nation, Ketua Eksekutif Institusi Pelatihan Pengelolaan Pangan dan Perdesaan (Agricultural and Rural Management Training Institute / ARMTI), Dr Olufemi Oladunni mengatakan bahwa larangan ekspor minyak kelapa sawit Indonesia telah membuka pintu bagi Nigeria untuk memperluas pangsa pasarnya.

Menurut dia, Nigeria dapat diuntungkan dari larangan ekspor minyak kelapa sawit Indonesia dan meraup keuntungan ekspor yang lebih tinggi tahun ini.

Saat ini, mitra impor utama Indonesia seperti Tiongkok dan Filipina telah menunjukkan kehawatiran dengan langkah yang memungkinkan akan menyebabkan gangguan dan memperburuk kenaikan harga komoditas pangan, yang sudah mencapat tingkat tertinggi 10 tahun terakhir dalam indeks Organisasi Pangan dan Pertanian.

Nigeria berada di posisi kelima. Malaysia menyumbang 31 persen pasokan minyak kelapa sawit, berada di peringkat kedua di bawah Indonesia dengan pasokan sebesar 56%.

Presiden Nasioanal Asosiasi Produsen Minyak Kelapa Sawit Nigeria (National Palm Producers Association of Nigeria / NPPAN), Amb Alphonsus Inyang mengatakan bahwa asosiasinya sedang bekerja untuk meningkatkan distribusi bibit kelapa sawit.

Inyang mengatakan kepada The Nation, bahwa asosiasinya sedang berupaya meningkatkan setiap keluarga di seluruh negeri untuk menanam setidaknya 20 bibit kelapa sawit.

Inyang, mengatakan bahwa Nigeria dapat menjadi mandiri dalam produksi kelapa sawit jika beberapa langkah dilakukan oleh pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya.

Namun dia mengatakan bahwa untuk mencapai swasembada ada kebutuhan untuk program di mana bibit, pupuk dan bahan kimia pertanian lainnya, akan tersedia bagi petani, mendesak pemerintah untuk bermitra dengan asosiasi dalam mengimplementasikan Proyek Satu Keluarga Dua Puluh Sawit, di mana mereka memberikan dua puluh bibit dan pupuk kepada setiap keluarga.

Dia juga meminta pemerintah negara bagian untuk bermitra dengan NPPAN dalam memasukkan program, menambahkan bahwa “beberapa negara bagian dapat menanam 5 juta pohon kelapa sawit, sekitar 2 juta, dan 3 juta pohon kelapa sawit lainnya.

Menurut Inyang, pohon kelapa sawit yang ditanam akan bisa dipanen hingga 50 tahun; satu hektar pohon kelapa sawit akan memberikan keuntungan minimal N 2 juta mulai dari tahun ketiga.

Majalah Terbaru

Sponsor Kami