India meluncurkan misi nasional untuk minyak nabati dan minyak sawit dalam upaya untuk meningkatkan produksi minyak nabati negara tersebut

Pemerintah India telah meluncurkan dua misi – mengenai minyak goreng dan minyak sawit – dalam upaya untuk memastikan keamanan pangan dan mengakhiri ketergantungannya pada impor, Policy Circle melaporkan pada 7 Oktober.

Dengan fokus pada peningkatan produksi minyak goreng dari kelapa sawit, Misi Nasional Minyak Goreng – Kelapa Sawit (NMEO-OP) akan berjalan dari tahun 2024/25 hingga 2030/31.

"Mengingat permintaan domestik yang terus meningkat akan minyak goreng, kekurangan yang sangat besar dan biaya yang harus dikeluarkan untuk membiayai impor, urgensi untuk meningkatkan areal kelapa sawit merupakan kepentingan nasional," demikian pernyataan di situs web pemerintah.

“Tujuannya adalah untuk meningkatkan produksi minyak nabati dan ketersediaan minyak di dalam negeri dengan memanfaatkan perluasan areal kelapa sawit, meningkatkan produksi minyak sawit mentah (CPO), dan mengurangi impor.”

India memproduksi 39 juta ton biji minyak pada tahun 2022/23, tetapi pemerintah berencana untuk meningkatkannya menjadi 69,7 juta ton di bawah skema biji minyak nasional, tulis Policy Circle .

Laporan itu juga menyatakan bahwa program ini juga bertujuan untuk meningkatkan hasil panen dari 1.353 kg/ha menjadi 2.112 kg/ha serta menaikkan produksi minyak goreng dalam negeri dari 12,7 juta ton menjadi 20,2 juta ton pada tahun 2030-31.

Biji minyak saat ini ditanam di sekitar 29 juta hektar lahan, tetapi rencananya adalah memperluas budidaya biji minyak dengan menambah produksi sebesar 4 juta hektar dengan berfokus pada penanaman di lahan kosong padi dan kentang, mempromosikan penanaman campur, mempromosikan varietas benih kaya minyak dengan hasil tinggi dan mendiversifikasi pilihan tanaman, menurut laporan tersebut.

India mengimpor sekitar 9 juta ton minyak sawit/tahun, sekitar 56% dari total impor minyak goreng, tetapi skema tersebut bertujuan untuk menguranginya menjadi sekitar 28% selama tujuh tahun ke depan, kata laporan itu.

Untuk mengekang impor, fokusnya adalah pada peningkatan produksi tanaman utama seperti sawi, kacang tanah, kedelai, bunga matahari, dan wijen. Pemerintah juga berencana meningkatkan ekstraksi minyak dari sumber sekunder seperti biji kapas, dedak padi, dan minyak pohon.

Selain itu, pemerintah akan mendukung pengembangan benih berkualitas tinggi menggunakan teknologi global seperti penyuntingan genom, kata laporan itu.

Sebagai bagian dari inisiatif NMEO-OP, kebun benih dan pembibitan kelapa sawit akan didirikan untuk memastikan ketersediaan bibit dalam negeri.

Majalah Terbaru

Sponsor Kami