Teknologi Inovatif untuk mengurangi kandungan senyawa kimia yang berbahaya dari minyak kelapa sawit.

KUALA LUMPUR (2 Maret): Minyak nabati menjadi sumber makanan penting dengan lebih dari 202 juta ton dikonsumsi dari total 238 juta ton yang diproduksi di tahun 2019.

Direktur Divisi Sains dan Lingkungan Malaysian Palm Oil Council (MPOC) Dr Ruslan Abdullah mengatakan kalau minyak nabati rentan terhadap kontaminasi, yang bisa bersifat biologis, fisik atau kimiawi.

“Meskipun nilai gizi makanan sangat penting, jika kontaminan dikonsumsi melebihi batas wajar, hal itu dapat dianggap berbahaya.

“Secara umum, kontaminan eksogen dapat dihilangkan atau dikurangi selama proses penyulingan, namun untuk kontaminan seperti mineral minyak rantai panjang tidak dapat, tidak ada teknologi yang tersedia pada saat ini,” katanya saat webinar MPOC dengan topik: Peraturan dan Standar Kualitas Industri Minyak Kelapa Sawit Malaysia.

Karena itu, dia mengatkan bahwa ada keperluan untuk menyeimbangkan antara penghilangan kontaminan berbahaya dan pembentukan kontaminan baru serta biaya produksi.

“Hal ini tetap menjadi tantangan teknis tentang bagaimana memperkenalkan fleksibilitas pada penyulingan tanpa meningkatkan biaya,” tambahnya.

Namun demikian, Sumwin Solutions Malaysia Sdn Bhd membuktikan kalau teknologi yang ditawarkannya untukk memitigasi pembentukan 3MCPDE (3-monokloro-propanediol ester) dan GE (glycidyl ester) dalam proses penyulingan, mampu menyelesaikan masalah, karena ia dirancang dari perspektif seorang praktisi.

3MCPDE dan GE merupakan zat yang dapat ditemukan pada minyak dan lemak olahan.

Pendiri dan Direktur Utama Grup Sumwin U.R. Unnithan mengatkan bahwa teknologi perusahaannya dapat mengurangi kandungan senyawa kimia yang berbahaya dari minyak kelapa sawit, dengan lebih dari 80% klorida organik yang dikeluarkan tanpa menyebabkan kehilangan minyak di dalam sistem.

“Kami tidak menggunakan bahan tambahan, tanpa emulsifikasi, sistemnya sepenuhnya berjalan secara otomatis, dan kami menjamin pengguna kami hanya 0,1% yang menjadi limbah.

Selain itu, Unnithan juga mengatakan teknologi Sumwin sangat hemat biaya, baik dari segi belanja modal (capex) maupun biaya operasional (opex)

“Untuk kilang dengan kapasitas 1.500 ton per hari, perhitungan kami menunjukkan bahwa perusahaan dapat menghemat hingga 3 juta Dolar Amerika per tahun, jika menggunakan teknologi kami daripada teknologi lain yang ada di pasar,” tambahnya.

Majalah Terbaru

Sponsor Kami