Dabeeo telah menandatangani nota kesepahaman (MOU) untuk memantau perkebunan kelapa sawit di Malaysia.

  • Dabeeo memasuki pasar analisis tanaman dengan mengembangkan penggunaan gambar satelit
  • Berencana untuk bekerjasama dengan perkebunan di Malaysia untuk mengelola pohon kelapa sawit dan meningkatkan produktivitas minyak kelapa sawit

Seoul, Korea Selatan (ANTARA/Business Wire) - Dabeeo Inc., sebuah perusahaan teknologi informasi geospasial berbasis kecerdasan buatan (AI), telah memutuskan untuk memperluas penggunaan gambar satelit dalam analisis tanaman, sebagai langkah awal masuk ke pasar ini. Perusahaan berencana untuk bekerjasama dengan perkebunan di Malaysia guna mengelola pohon kelapa sawit dan meningkatkan produktivitas minyak kelapa sawit.

Dabeeo telah menandatangani nota kesepahaman (MOU) dengan perusahaan GIS Malaysia, Saba Legend, pada tanggal 28 April 2023. Kolaborasi ini bertujuan untuk memantau secara berkala kondisi kesehatan pohon dan secara cepat mengidentifikasi pohon kelapa sawit yang kekurangan nutrisi melalui pemanfaatan teknologi AI yang dimiliki oleh Dabeeo.

Perkebunan kelapa sawit yang akan bekerjasama dengan Saba Legend memiliki luas sekitar 300km2, setara dengan sekitar 42.000 lapangan sepak bola. Dabeeo dan Saba Legend akan bersama-sama mencari peluang untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan perkebunan skala besar dengan menggunakan teknologi AI dari Dabeeo. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan produktivitas minyak kelapa sawit dan mengurangi biaya dan waktu yang diperlukan dalam pengelolaan perkebunan tersebut.

Dabeeo sebelumnya telah melakukan analisis pada beberapa area perkebunan dengan menggunakan band khusus (Red-NIR) dari gambar satelit untuk mendapatkan NDVI (Normalized Difference Vegetation Index), sebuah indikator representatif dari kondisi vegetasi.

Berdasarkan pengalaman ini, Dabeeo bertujuan untuk menggunakan teknologi analisis AI-nya dalam kolaborasi di masa depan untuk menganalisis indeks vegetasi pohon kelapa sawit berdasarkan gambar satelit berkepresisian ultra-tinggi pada tingkat 30 sentimeter dengan interval teratur, memvisualisasikan data terkait, dan mengirimkannya ke perkebunan, untuk membantu operasional perkebunan kelapa sawit.

Mohamed Ishaber Hassan, CEO Saba Legend, mengatakan, "Mengelola dan memantau perkebunan kelapa sawit skala besar membutuhkan banyak tenaga kerja dan waktu. Kami sangat optimis dengan kerja sama bersama Dabeeo, terutama karena Sabah adalah negara bagian di Malaysia yang 68% wilayahnya ditutupi hutan. Pengelolaan yang efisien dengan menggunakan teknologi Dabeeo dan gambar satelit akan sangat membantu dalam pengelolaan produktivitas minyak kelapa sawit. Kami berharap ini juga dapat membuka pembicaraan lebih lanjut tentang pasar karbon."

Dalam acara penandatanganan MOU, Wakil Presiden Dabeeo, Victor Choi, berkomentar, "Teknologi AI Dabeeo dapat mengungkapkan potensinya sepenuhnya saat menggunakan gambar satelit dengan berbagai cara, seperti mengidentifikasi jenis pohon yang berbeda di Saba. Melalui kesepakatan ini, kami berharap dapat menciptakan kasus yang baik di mana teknologi Dabeeo berhasil digunakan dalam bidang lingkungan vegetasi."

Majalah Terbaru

Sponsor Kami