GAPKI Mencatat Lonjakan Ekspor Minyak Sawit Olahan Indonesia

Asosiasi Minyak Sawit Indonesia (IPOA, dikenal secara lokal sebagai GAPKI) mencatat lonjakan sebesar 29,9 persen dalam ekspor minyak kelapa sawit olahan pada bulan September menjadi 2.693 ton dari 2.073 ton pada bulan sebelumnya. Direktur Eksekutif GAPKI, Mukti Sardjono, menyebutkan bahwa lonjakan terbesar terjadi pada ekspor CPO (crude palm oil) olahan, meningkat dari 1.245 ton pada Agustus menjadi 1.968 ton pada September.

"Ekspor PKO (palm kernel oil) juga mencatat lonjakan dari 78.000 ton pada Agustus menjadi 130.000 ton pada September, sementara ekspor oleokimia mengalami penurunan dari 416.000 ton pada Agustus menjadi 333.000 ton pada September," ujar Mukti dalam pernyataan yang dikutip pada hari Rabu, 22 November 2023.

Mukti mengungkapkan bahwa penurunan ekspor terbesar terjadi pada tujuan ekspor ke China, dari 920.000 ton pada Agustus menjadi 781.000 ton pada September. Ini diikuti oleh ekspor ke India yang juga mencatat penurunan dari 744.000 ton pada Agustus menjadi 352.000 ton pada September.

Stok awal minyak kelapa sawit olahan pada bulan September adalah 3.238 ton, stok produksi adalah 4.537 ton, stok konsumsi adalah 1.979 ton, dan stok ekspor adalah 2.693 ton. Dengan demikian, stok pada akhir September adalah 3.103 ton, turun dari stok pada bulan Agustus sebesar 3.238 ton.

Sementara itu, produksi CPO pada bulan September meningkat sebesar 7,5 persen dari bulan sebelumnya menjadi 4.143 ton. Produksi PKO juga meningkat sebesar 7,6 persen menjadi 394.000 ton.

"Total konsumsi domestik pada bulan September turun sebesar 2,9 persen dari Agustus menjadi 1.979 ton dari 2.037 ton," tambah Mukti.

Penurunan terbesar yang tercatat, tambah Mukti, terjadi pada biodiesel, yang turun dari 956.000 ton pada Agustus menjadi 924.000 ton pada September. Sementara itu, konsumsi oleokimia naik dari 183.000 ton pada Agustus menjadi 190.000 ton pada September.

Majalah Terbaru

Sponsor Kami